Selasa, 26 November 2013

Asuhan Kebidanan Persalinan

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Beralin
Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan milineum yaitu tujuan ke -5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu.
Departemen kesehatan sendiri menargetkan angka kematian ibu pada 2010 sekitar 226 orang dan pad tahun 2015 menjadi 102 orang pertahun. Untuk mewujudkan hal ini, Depkes sedang menggalakan program making Pregnancy Save  dengan program antara lain program perencanaan persalinann dna pencegahan komplikasi ANC. Penyebab tingginya AKI di Indonesia adalah rendahnya cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan, fasilitas yang kurang memadai, faktor langsung maupun tidak langsung.
Asuhan kebidanan pada ibu bersalin merupakan salah satu kompentensi utama bidan, oleh karena itu seluruh bidan diharapkan dapat melaksanakan tugasnya secara profesional dan berkualitas dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan, tanggap terhadap msalah, serta mampu memenuhi kebutuhan ibu dan bayi.

A. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau hampir cukup bulan dan dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan.
Menurut Mochtar partus normal adalah proses lahirnya bayi dengan letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung 24 jam.
Sedangkan menurut Prawiroharjo persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin.
Dari pendapat para ahli tersebut dikemukakan bahwa persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang cukup bulan, lahir secara spontan dengan presentasi belakang kepala, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput ketuban dari tubuh ibu, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin.

B.  Jenis – Jenis persalinan
Manuaba mengatakan ada 2 jenis-jenis persalinan, yaitu berdasarkan bentuk persalinan dan usia kehamilan:
1.     Jenis persalinan berdasarkan bentuk persalinan
a.      Persalinan spontan, adalah proses persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekutan ibu sendiri.
b.     Persalinan buatan, adalah proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.
c.      Persalinan anjuran, adalah bila kekuatan yang diperukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan.
2.     Jenis persalinan menurut usia kehamilan 
a.      Abortus, pengeluaran buah kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu atau berat badan janin kurang dari 500 gram.
b.     Partus immatur, pengeluaran buah kehamilan antara usia kehamilan 20 minggu dan 28 minggu atau berat badan janin 500 gram dan kurang dari 1000 gram.
c.      Partus prematur, pengeluaran buah kehamilan antara usia kehamilan 28 minggu dan <37 minggu atau berat badan janin antara 1000 gram dan kurang dari 2500 gram.
d.     Partus matur atau pertus aterm, pengeluaran buah kehamilan antara usia kehamilan 37 minggu dan 42 minggu atau berat badan janin lebih  dari 2500 gram.
e.      Partus serotinus atau partus postmatur, pengeluaran buah kehamilan lebih dari 42 minggu.


C.    Sebab mulainya persalinan.
Menurut Asrinah sebab-sebab mulainya persalianan meliputi :
1.     Penurunan hormon progesteron
Pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun menjadikan otot rahim sensitif sehingga menimbulkan his dan Sotot rahim sensitif terhadap oksitosin. Penurunan kadar progestron pda tingkat tertentu menyebabkan otot rahim molai kontraksi.
2.     Teori Oxytocin
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofise posterior. Perubahan hormon estrogen dan progesteron dapat mengubah sensitivitas otot rahim sehingga terjadi his
3.     Keregangan otot-otot
Otot rahim mempunyai kemampuan untuk merenggang dalam batas tertentu, setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai.
4.     Peningkatan hormon oksitosin
Pada akhir kehamilan hormon oksitosin bertambah sehingga dapat menimbulkan his.
5.     Pengaruh janin
Kehamilan dengan Aensephalus sering terjadi keterlambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus (Teori ini dikemukakan oleh Linggin 1973). Dari berbagai percobaan maka dapat disimpulkan ada hubungan antara hipotalamus-pituitari dengan mulainya persalinan
6.     Teori prostaglandin
Prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu. Prostaglandin dihasilkan oleh desidua, dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi di keluarkan. Pemberian oksitosin pada kehamilan dapat menimbulkan his
7.     Plasenta menjadi tua
Dengan tuanya kehamilan plasenta menjadi tua, villi corialis mengalami perubahan sehingga kadar progesteron dan estrogen menurun.

D. Tahapan Persalinan
Menurut Prawirihardjo ( 1999 ; 182) tahapan persalinan dibagi menjadi 4 kala, yaitu :
1.     Kala I (satu) persalinan
Dimulai sejak adanya HIS yang teratur dan meingkat ( frekuensi dan kekuatannya) yang menyebabkan pembukaan, sampai serviks membuka lengkap ( 10 cm). Kala I terdiri dari 2 fase, yaitu fase laten dan fase aktif
a.      fase laten
1)     dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan pembukaan sampai pembukaan 3cm
2)     pada umumnya berlangsung 8 jam
b.     fase aktif
1)     fase akselerasi
dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm
2)     fase dilatasi maksimal
dalam waktu 2 jam pembukaan serviks berlangsung cepat dari 4 cm menjadi 9 cm
3)     fase deselarasi
pembukaan serviks menjadi lambat, dalam waktu 2 jam dari pembukaan 9 cm menjadi 10 cm
pada primipara, berlangsung selama 12 jam dan pada multipara sekitar 8 jam. Kecepatan pembukaan serviks 1 cm/ jam (primipara) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm ( multipara)
2.     kala II (dua) persalinan
persalinan kala II dimulai ketika pembukaan erviks sudah lengkap ( 10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi. Tanda pasti kala II ditentukan melalui pemeriksaan dalam yang hasilnya adalah :
a.      pembukaan serviks telah lengkap ( 10 cm ), atau
b.     terlihatnya bagian kelapa bayi melalui intoitus vagina
proses kala II berlangsung 2 jam pada primipara dan 1 jam pada multipara. Dalam kondisi yang normal pada kala II kepala janin sudah msuk dalam dasar panggul, maka pada saat his dirasakan tekanan pada otot –otot dasar panggul yang secara refleks menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasa adanya tekanan pada rektum dan seperti akan buang air besar. Kemudian perinium mulai menonjol dan melebar dengan membukanya anus. Labia mulai membuka dan tidak lama krmudian kepala janin tampak di vulva saat ada his. Jika dasar panggul sudah berelaksasi, kepala janin tidak masuk lagi diluar his. Dengan kekuatan his dan mengedan maksimal kepala dilahirkan dengan suboksiput dibawah simpisis dan dahi, muka, dagu melewati perinium. Setelah his istirahat sebentar maka his akan mulai lagi untuk mengeluarkan anggota badan bayi.
Tanda-tanda kala II (Farrer, 2001) antara lain:
a.       pemeriksaan vaginal serviks sudah dilatasi penuh.
b.      Selaput amnion biasanya sudah pecah.
c.       His atau kontraksi uterus yang berlangsung panjang kuat, dan tidak begitu         sering bukan 2-3 menit lagi, melainkan sekitar 3-5 menit sekali.
d.      Mungkin terdapat tetesan darah dari vagina.
e.       Ibu mengalami desakan kuat untuk mengejan.
f.       Sfingter ani terlihat berlilatasi.
g.      Perineum tampak menonjol.

3.     kala III ( tiga ) persalinan (pelepasan uri)
Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5 sampai 10 menit. Lepasnya plasenta secara Schultze yang biasanya tidak ada perarahan sebelum plasenta lahir dan banyak mengeluarkan darah setelah plasenta lahir. Sedangkan pengeluaran plasenta cara Duncan yaitu plasenta lepas dari pinggir, biasanya darah mengalir keluar antara selaput ketuan (Mochtar 1994). Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan memerhatikan tanda-tanda:
a. uterus menjadi bundar;
b. fundus uterus mengalami kontraksi kuat;
c. uterus terdorong ke atas karena plasenta lepass ke segmen bawah  rahim;
d. tali pusat bertambah panjang;
e. terjadi perdarah

4.     Kala IV (Observasi)
Kala IV dimaksudkan untuk observasi pendarahan postpartun. Paling sering terjadi pendarhan pad dua jam pertama, yang perlu diobservasi adalah:
a. Tingkat kesadaran;
b. Tanda tanda vital;
c. Kontrasi uterus;
d. Terjadinya pendarahan pendarahan dikatakan normal jika jumlahnya tidak lebih dari 500 ml.

E.   tanda – tanda persalinan
Tanda dan gejala permualaan persalinan menurut mochtar (1994). Sebelum terjadi persalinan yang sebenarnya, beberapa seminggu sebelum wanita memasuki hari perkiraan kelahiran yang di sebut kala pendahuluan (preparatori stage of labor) dengan tanda sbb.
1.     Lightening atau settling atau dropping,
Menjelang minggu ke 36 pada primigravida, terjadi penurunan fundus uteri  karena kepala bayi sudah masuk PAP. Pada multigravida, tanda ini tidak begitu kelihatan.
Mulai menurunnya bagian terbawah bayi ke pelvis terjadi sekitar 2 minggu menjelang persalinan. Bila bagian terbawah bayi teah turun, maka ibu akan merasa tidak nyaman: selain napas pendek pada trimester 3, ketidaknyamanan disebabkan karena adanya tekanan bagian terbawah dari struktur daerah pelvis, secara spesifik akan mengalami hal berikut :
a.kandung kemih tertekan sedikit, menyebabkan peluang untuk melakukan ekspansi berkurang, sehingga frekuensi berkemih meningkat.
b.meningkatnya tekanan oleh sebagian besar bagian janin pada saraf yang melewati foramen obturator yang menuju kaki, menyebabkan sering terjadi kram kaki.
c.meningkatnya terkanan pada pembuluh darah vena menyebabkan terjadinya udema karena sebagian terbesar dari janin menghambat darah yang kembali dari bagian bawah tubuh.
2.     terjadinya his permulaan
Sifat his permulaan (palsu) adalah sebagai berikut.
a.      rasa nyeri ringan dibagian bawah
b.       datang tidak teratur
c.        tidak ada perubahan pada servik atau pembawa tanda
d.       durasi pendek
e.        tidak bertambah bila beraktivitas

3.     perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
4.     susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin
5.     servik menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah, kadang bercampur darah (bloody show). Dengan mendekatna persalinan, maka servik menjadi matang dan lembut, serta terjadi obliterasi servik dan kemungkinan sedikit dilatasi.
6.     Saat kepala masuk pintu atas panggul, ibu akan merasakan rasa sesat pada perut bagian atas berkurang dan pada bagian bawah terasa sesak.
a.      Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri turun.
b.      Sering miksi atau sulit berkemih.
c.      Sakit di pinggang dan di perut.
d.     Serviks mulai lembek dan mendatar. Pada multipara gambaran ini kurang jelas, karena kepala janin baru masuk pintu atas panggul menjelang persalinan.

2.    Tanda-tanda persalinan inpartu adalah sebagai berikut.
a. terjadinya His dengan karakteristik :
 1) Pinggang terasa sakit yang menjalar kedepan
2) Sifat sakitnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar
 3) Berpengaruh terhadap perubahaan serviks
4) Dengan beraktivitas kekuatan makin bertambah.
b.  Pengeluaran lendir bercampur darah.
c.  Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
d. Hasil pemeriksaan dalam (PD) menunjukan terjadinya perlunakan, pendaratan, dan pembukaan serviks. Karakteristik kontraksi uterus atau his yang perlu diperhatikan adalah: kekuatan kontraksi/intensitas, frekuensi, dan durasi. Tiap kontraksi uterus tediri atas tiga fase sebagai berikut.
1) incement, yaitu ketika intensitas atau kekuatan kontraksi terbentuk
            2) acema, yaitu puncak maksimum dari kontraksi.
3) Decrement, yaitu ketika otot uterus mulai kontraksi

F.     Tujuan Asuhan persalinan
Tujuan asuhan persalinan adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang berintegrasi dan lengkap serta terintervensi minimal, sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal. Dengan pendekatan seperti ini, berarti bahwa upaya asuhan persalinan normal harus didukung oleh adanya alasan yang kuat dan berbagai bukti ilmiah yang dapat menunjukan adanya manfaat apabila diaplikasikan pada setiap proses persalinan.







1 komentar:

  1. 1xbet - No 1xbet Casino | Live dealer casino online
    1xbet is a reliable casino site that offers a great 바카라사이트 casino games from the best software providers for 메이피로출장마사지 the regulated 1xbet korean gambling markets. Rating: 8/10 · ‎Review by a Tripadvisor user · https://octcasino.com/ ‎Free · ‎Sports casinosites.one

    BalasHapus