Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Beralin
Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah
satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan milineum yaitu
tujuan ke -5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu.
Departemen kesehatan sendiri menargetkan angka kematian ibu pada
2010 sekitar 226 orang dan pad tahun 2015 menjadi 102 orang pertahun. Untuk
mewujudkan hal ini, Depkes sedang menggalakan program making Pregnancy Save dengan program antara lain program perencanaan
persalinann dna pencegahan komplikasi ANC. Penyebab tingginya AKI di Indonesia
adalah rendahnya cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan, fasilitas yang
kurang memadai, faktor langsung maupun tidak langsung.
Asuhan kebidanan pada ibu bersalin merupakan salah satu kompentensi
utama bidan, oleh karena itu seluruh bidan diharapkan dapat melaksanakan
tugasnya secara profesional dan berkualitas dengan penguasaan ilmu pengetahuan
dan keterampilan, tanggap terhadap msalah, serta mampu memenuhi kebutuhan ibu
dan bayi.
A. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau hampir cukup bulan dan dapat hidup diluar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lahir dengan bantuan atau
tanpa bantuan.
Menurut Mochtar partus normal adalah proses lahirnya bayi dengan
letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta
tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung 24 jam.
Sedangkan menurut Prawiroharjo persalinan adalah proses membuka dan
menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan
kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin.
Dari pendapat para ahli tersebut dikemukakan bahwa persalinan
normal adalah proses pengeluaran janin yang cukup bulan, lahir secara spontan
dengan presentasi belakang kepala, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput ketuban dari tubuh ibu, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin.
B.
Jenis – Jenis
persalinan
Manuaba mengatakan ada 2 jenis-jenis persalinan, yaitu berdasarkan
bentuk persalinan dan usia kehamilan:
1.
Jenis persalinan
berdasarkan bentuk persalinan
a.
Persalinan
spontan, adalah proses persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekutan ibu
sendiri.
b.
Persalinan
buatan, adalah proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.
c.
Persalinan
anjuran, adalah bila kekuatan yang diperukan untuk persalinan ditimbulkan dari
luar dengan jalan rangsangan.
2.
Jenis
persalinan menurut usia kehamilan
a.
Abortus,
pengeluaran buah kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu atau berat badan
janin kurang dari 500 gram.
b.
Partus immatur,
pengeluaran buah kehamilan antara usia kehamilan 20 minggu dan 28 minggu atau
berat badan janin 500 gram dan kurang dari 1000 gram.
c.
Partus
prematur, pengeluaran buah kehamilan antara usia kehamilan 28 minggu dan <37
minggu atau berat badan janin antara 1000 gram dan kurang dari 2500 gram.
d.
Partus matur
atau pertus aterm, pengeluaran buah kehamilan antara usia kehamilan 37 minggu
dan 42 minggu atau berat badan janin lebih
dari 2500 gram.
e.
Partus
serotinus atau partus postmatur, pengeluaran buah kehamilan lebih dari 42
minggu.
C.
Sebab mulainya
persalinan.
Menurut Asrinah sebab-sebab mulainya persalianan meliputi :
1. Penurunan hormon progesteron
Pada
akhir kehamilan kadar progesteron menurun menjadikan otot rahim sensitif
sehingga menimbulkan his dan Sotot rahim sensitif terhadap oksitosin.
Penurunan kadar progestron pda tingkat tertentu menyebabkan otot rahim molai
kontraksi.
2.
Teori Oxytocin
Oksitosin
dikeluarkan oleh kelenjar hipofise posterior. Perubahan hormon estrogen dan
progesteron dapat mengubah sensitivitas otot rahim sehingga terjadi his
3.
Keregangan
otot-otot
Otot rahim mempunyai kemampuan untuk merenggang
dalam batas tertentu, setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi
sehingga persalinan dapat dimulai.
4.
Peningkatan
hormon oksitosin
Pada
akhir kehamilan hormon oksitosin bertambah sehingga dapat menimbulkan his.
5.
Pengaruh janin
Kehamilan dengan Aensephalus sering terjadi
keterlambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus (Teori ini
dikemukakan oleh Linggin 1973). Dari berbagai percobaan maka dapat disimpulkan
ada hubungan antara hipotalamus-pituitari dengan mulainya persalinan
6.
Teori
prostaglandin
Prostaglandin
meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu. Prostaglandin dihasilkan oleh
desidua, dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi di
keluarkan. Pemberian oksitosin pada kehamilan dapat menimbulkan his
7.
Plasenta
menjadi tua
Dengan
tuanya kehamilan plasenta menjadi tua, villi corialis mengalami perubahan
sehingga kadar progesteron dan estrogen menurun.
D. Tahapan Persalinan
Menurut Prawirihardjo ( 1999 ; 182) tahapan persalinan dibagi
menjadi 4 kala, yaitu :
1.
Kala I (satu)
persalinan
Dimulai sejak adanya HIS yang teratur dan meingkat ( frekuensi dan
kekuatannya) yang menyebabkan pembukaan, sampai serviks membuka lengkap ( 10
cm). Kala I terdiri dari 2 fase, yaitu fase laten dan fase aktif
a.
fase laten
1)
dimulai sejak
awal kontraksi yang menyebabkan pembukaan sampai pembukaan 3cm
2)
pada umumnya
berlangsung 8 jam
b.
fase aktif
1)
fase akselerasi
dalam
waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm
2)
fase dilatasi
maksimal
dalam
waktu 2 jam pembukaan serviks berlangsung cepat dari 4 cm menjadi 9 cm
3)
fase deselarasi
pembukaan
serviks menjadi lambat, dalam waktu 2 jam dari pembukaan 9 cm menjadi 10 cm
pada primipara, berlangsung selama 12 jam dan pada multipara
sekitar 8 jam. Kecepatan pembukaan serviks 1 cm/ jam (primipara) atau lebih
dari 1 cm hingga 2 cm ( multipara)
2.
kala II (dua)
persalinan
persalinan kala II dimulai ketika pembukaan erviks sudah lengkap (
10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II juga disebut sebagai kala
pengeluaran bayi. Tanda pasti kala II ditentukan melalui pemeriksaan dalam yang
hasilnya adalah :
a.
pembukaan
serviks telah lengkap ( 10 cm ), atau
b.
terlihatnya
bagian kelapa bayi melalui intoitus vagina
proses kala II berlangsung 2 jam pada primipara dan 1 jam pada
multipara. Dalam kondisi yang normal pada kala II kepala janin sudah msuk dalam
dasar panggul, maka pada saat his dirasakan tekanan pada otot –otot dasar
panggul yang secara refleks menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasa adanya
tekanan pada rektum dan seperti akan buang air besar. Kemudian perinium mulai
menonjol dan melebar dengan membukanya anus. Labia mulai membuka dan tidak lama
krmudian kepala janin tampak di vulva saat ada his. Jika dasar panggul sudah
berelaksasi, kepala janin tidak masuk lagi diluar his. Dengan kekuatan his dan
mengedan maksimal kepala dilahirkan dengan suboksiput dibawah simpisis dan
dahi, muka, dagu melewati perinium. Setelah his istirahat sebentar maka his
akan mulai lagi untuk mengeluarkan anggota badan bayi.
Tanda-tanda
kala II (Farrer, 2001) antara lain:
a.
pemeriksaan vaginal serviks sudah dilatasi penuh.
b. Selaput amnion
biasanya sudah pecah.
c.
His atau kontraksi uterus yang berlangsung panjang kuat, dan tidak begitu sering bukan 2-3 menit lagi, melainkan
sekitar 3-5 menit sekali.
d. Mungkin
terdapat tetesan darah dari vagina.
e. Ibu
mengalami desakan kuat untuk mengejan.
f. Sfingter
ani terlihat berlilatasi.
g. Perineum
tampak menonjol.
3.
kala III ( tiga
) persalinan (pelepasan uri)
Setelah kala
II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5 sampai 10 menit. Lepasnya plasenta
secara Schultze yang biasanya tidak ada perarahan sebelum plasenta lahir dan
banyak mengeluarkan darah setelah plasenta lahir. Sedangkan pengeluaran
plasenta cara Duncan yaitu plasenta lepas dari pinggir, biasanya darah mengalir
keluar antara selaput ketuan (Mochtar 1994). Lepasnya plasenta sudah dapat
diperkirakan dengan memerhatikan tanda-tanda:
a. uterus
menjadi bundar;
b. fundus
uterus mengalami kontraksi kuat;
c. uterus
terdorong ke atas karena plasenta lepass ke segmen bawah rahim;
d. tali pusat
bertambah panjang;
e. terjadi
perdarah
4.
Kala IV (Observasi)
Kala IV dimaksudkan untuk observasi pendarahan
postpartun. Paling sering terjadi pendarhan pad dua jam pertama, yang perlu
diobservasi adalah:
a. Tingkat
kesadaran;
b. Tanda tanda
vital;
c. Kontrasi
uterus;
d. Terjadinya pendarahan pendarahan dikatakan
normal jika jumlahnya tidak lebih dari 500 ml.
E.
tanda – tanda
persalinan
Tanda dan gejala permualaan persalinan menurut
mochtar (1994). Sebelum terjadi persalinan yang sebenarnya, beberapa seminggu
sebelum wanita memasuki hari perkiraan kelahiran yang di sebut kala pendahuluan
(preparatori stage of labor) dengan tanda sbb.
1.
Lightening atau settling atau dropping,
Menjelang minggu ke 36 pada primigravida, terjadi penurunan fundus
uteri karena kepala bayi sudah masuk
PAP. Pada multigravida, tanda ini tidak begitu kelihatan.
Mulai menurunnya bagian terbawah bayi ke pelvis terjadi sekitar 2
minggu menjelang persalinan. Bila bagian terbawah bayi teah turun, maka ibu
akan merasa tidak nyaman: selain napas pendek pada trimester 3, ketidaknyamanan
disebabkan karena adanya tekanan bagian terbawah dari struktur daerah pelvis,
secara spesifik akan mengalami hal berikut :
a.kandung kemih
tertekan sedikit, menyebabkan peluang untuk melakukan ekspansi berkurang,
sehingga frekuensi berkemih meningkat.
b.meningkatnya tekanan oleh sebagian besar bagian janin pada saraf
yang melewati foramen obturator yang menuju kaki, menyebabkan sering terjadi
kram kaki.
c.meningkatnya terkanan pada pembuluh darah vena menyebabkan
terjadinya udema karena sebagian terbesar dari janin menghambat darah yang
kembali dari bagian bawah tubuh.
2. terjadinya his permulaan
Sifat
his permulaan (palsu) adalah sebagai berikut.
a.
rasa nyeri
ringan dibagian bawah
b.
datang tidak
teratur
c.
tidak ada
perubahan pada servik atau pembawa tanda
d.
durasi pendek
e.
tidak bertambah
bila beraktivitas
3. perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
4. susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh bagian
terbawah janin
5. servik menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah,
kadang bercampur darah (bloody show). Dengan mendekatna persalinan, maka servik
menjadi matang dan lembut, serta terjadi obliterasi servik dan kemungkinan
sedikit dilatasi.
6. Saat kepala
masuk pintu atas panggul, ibu akan merasakan rasa sesat pada perut bagian atas
berkurang dan pada bagian bawah terasa sesak.
a.
Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri
turun.
b.
Sering
miksi atau sulit berkemih.
c.
Sakit di pinggang dan di perut.
d.
Serviks mulai lembek dan mendatar. Pada multipara
gambaran ini kurang jelas, karena kepala janin baru masuk pintu atas panggul
menjelang persalinan.
2.
Tanda-tanda persalinan inpartu adalah
sebagai berikut.
a. terjadinya His dengan karakteristik :
1) Pinggang terasa sakit yang menjalar
kedepan
2) Sifat sakitnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatannya makin
besar
3) Berpengaruh terhadap
perubahaan serviks
4) Dengan beraktivitas kekuatan makin bertambah.
b. Pengeluaran lendir bercampur
darah.
c. Kadang-kadang ketuban pecah
dengan sendirinya.
d. Hasil pemeriksaan dalam (PD) menunjukan terjadinya perlunakan,
pendaratan, dan pembukaan serviks. Karakteristik kontraksi uterus atau his yang
perlu diperhatikan adalah: kekuatan kontraksi/intensitas, frekuensi, dan
durasi. Tiap kontraksi uterus tediri atas tiga fase sebagai berikut.
1) incement, yaitu ketika intensitas atau kekuatan kontraksi terbentuk
2) acema, yaitu puncak
maksimum dari kontraksi.
3) Decrement, yaitu ketika otot uterus mulai kontraksi
F.
Tujuan Asuhan
persalinan
Tujuan
asuhan persalinan adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang
berintegrasi dan lengkap serta terintervensi minimal, sehingga prinsip keamanan
dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal. Dengan
pendekatan seperti ini, berarti bahwa upaya asuhan persalinan normal harus
didukung oleh adanya alasan yang kuat dan berbagai bukti ilmiah yang dapat
menunjukan adanya manfaat apabila diaplikasikan pada setiap proses persalinan.
1xbet - No 1xbet Casino | Live dealer casino online
BalasHapus1xbet is a reliable casino site that offers a great 바카라사이트 casino games from the best software providers for 메이피로출장마사지 the regulated 1xbet korean gambling markets. Rating: 8/10 · Review by a Tripadvisor user · https://octcasino.com/ Free · Sports casinosites.one